BPPJ Diminta Lebih Transparan
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, kecewa dengan kinerja Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta. Karena badan yang mengurus kegiatan lelang Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kurang transparan dalam menentukan pemenang lelang.
Banyak orang mengeluh. Tahapannya, semua satuan harus dibuka sejak awal. Dulu waktu saya tanya kenapa, katanya rahasia dokumen. Kalau untuk keadilan, mutu baik kenapa ditutup
"Saya sudah tanya berapa kali, kenapa proses nentuin pemenang lelang itu gak pernah dibuka sama BPPBJ," ujar Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa (27/10).
Menurut Basuki, tidak transparannya BPPBJ DKI dalam menentukan proses pemenang lelang, banyak dikeluhkan masyarakat, terutama dari perusahaan yang mengikuti tender.
Dewan Minta BPPBJ Survei Kantor Pemenang Lelang"Banyak orang mengeluh. Tahapannya, semua satuan harus dibuka sejak awal. Dulu waktu saya tanya kenapa, katanya rahasia dokumen. Kalau untuk keadilan, mutu baik kenapa ditutup," ucapnya.
Karena itulah, Basuki meminta kepada Kepala BPPBJ DKI, Bless Mianda, agar seluruh proses pelelangan dari mulai satuan terbawah hingga proses penentuan pemenang lelang diinfokan secara terbuka atau transparan.
"OE (Harga Perkiraan Sendiri -red) harus dibuka. Di e-budgeting semua sudah terperinci. Makanya saya minta terbuka semua, jadi prosesnya pun semua orang lihat," tuturnya.
Apabila BPPBJ DKI masih tidak mau transparan menginformasikan tahapan proses lelang, maka dapat diindikasikan bahwa ada pegawai dalam instansi tersebut yang bermain mata dengan para peserta lelang.
"Kenapa saya agak marah, karena gak pernah dilakuin. Makanya saya biarin maunya apa. Jadi saya gak suka sama Pak Bless, mau ngadalin saya. Begitu udah saya sekak, baru mau dikerjain," tandasnya.